Indonesia Negara Maju, Kementan tingkatkan kualitas SDM Pertanian

By Admin


nusakini.com - Dikeluarkannya Indonesia dari daftar Developing and Least-Developed Countries di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) oleh Amerika Serikat (AS) lewat Kantor Perwakilan Perdagangan atau Office of The US Trade Representative (USTR) menyebabkan saat ini Indonesia bukan lagi menjadi Negara Berkembang tapi sudah menjadi Negara Maju. Tentunya hal ini perlu disikapi positif oleh semua pihak. Indonesia dianggap mampu untuk berdiri sendiri baik di kancah naaional maupun internasional". Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) Siti Munifah pada pembukaan acara Konsolidasi Dukungan Manajemen dalam Akselerasi Pelaksanaan Program Aksi BPPSDMP Tahun 2020 di Grand Mercure Yogyakarta, Senin 24 Februari 2020.

Ini menjadi tantangan tersendiri bagi Kementan tak terkecuali BPPSDMP, selain kita harus menyediakan pangan untuk seluruh warga negara Indonesia kita juga diharapkan dapat meningkatkan ekspor produk-produk pertanian. Tentunya untuk mewujudkan itu semua kita perlu didukung oleh sumber daya manusia yang handal khususnya generasi muda atau yang sering disebut generasi milenial, papar Munifah.

Hal ini sejalan dengan ungkapan Presiden Joko Widodo bahwa Indonesia punya bekal kuat untuk berubah statusnya dari negara berkembang menjadi negara maju. Hal yang dimaksud yakni dengan banyaknya jumlah penduduk dan bermayoritas berusia produktif dan muda. Karenanya, fokus pada tahun 2020 akan digenjot peningkatan kualitas sumber daya manusianya. Untuk itu Kementan pun memiliki 9 program utama pembangunan pertanian yang salah satunya adalah penguatan SDM pertanian melalui pendidikan dan pelatihan vokasi serta pengembangan kostratani. Sudah saatnya kita merubah momok pertanian kumuh, kotor dan tidak menjanjikan menjadi pertanian yang maju, mandiri dan modern. Bahkan Mentan Syahrul Yasin Limpo pun menyakini di tangan generasi milenial yang tangguh,handal dan berdaya saing pembangunan pertanian bahkan kemandirian pangan dapat terwujud.

Dihadapan Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup BPPSDMP, Siti Munifah mengharapkan untuk lebih fokus meningkatkan kualitas SDM pertanian melalui peningkatan sarana dan prasarana. BPPSDMP memiliki 3 pilar utama yakni Penyuluhan, Pendidikan dan Pelatihan. Ketika pilar ini harus berjalan bersama saling dukung mendukung untuk melahirkan generasi Milenial yang Maju, Mandiri, Modern.

Melalui acara Konsolidasi Dukungan Manajemen dalam Akselerasi Pelaksanaan Program Aksi BPPSDMP Tahun 2020, saya berharap seluruh pihak agar rancangan alokasi kegiatan dilaksanakan melalui pendekatan kawasan, dengan mempertimbangkan aspek kebutuhan, ketersediaan SDM dan aspek pengelolaan administrasi serta kedisiplinan dalam pelaporan kegiatan dan anggaran. Berhasil atau tidaknya suatu kegiatan tidak terlepas dari peran perencanaan, untuk itu kita harus terus meningkat sistem perencanaan kita ke arah yang lebih baik. Setelah itu pengorganisasian dalam menjalankan kegiatan pun perlu diperhatikan terakhir yang juga menjadi kunci adalah monitoring dan evaluasi perlu dilakukan untuk menghindari kesalahan dan penyimpangan, papar Munifah.

"Kita harus mampu tumbuh, merubah dan menghilangkan kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik. Tingkatkan kemampuan, hilangkan budaya malas, tumbuhkan dan kembangkan kemauan mau belajar dan keinginan untuk maju. Terakhir jangan kita lupa untuk mempublikasikan keberhasilan-keberhasilan kinerja yang telah kita raih melalui media massa. Masyarakat pun perlu mengetahui apa yang telah kita lakukan baik itu program maupun inovasi-inovasi terbaru di bidang pertanian. Melalui publikasi kita dapat meningkatkan minat generasi muda untuk terjun di bidang pertanian. Semakin banyak success story Pengusaha pertanian milenial yang diketahui masyarakat akan mampu menularkan semangat untuk memajukan sektor pertanian tegas Munifah optimis. (NL)